Libas.id - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, mengukuhkan niatnya untuk menjelajahi ketegangan dan merayakan perdamaian dengan merencanakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada awal September 2024. Kemenlu dengan tegas menyatakan bahwa tanggal 3-6 September akan menjadi momen penting dalam agenda kenegaraan, dengan Indonesia menjadi tuan rumah pertama dalam perjalanan kenegaraan Paus Fransiskus di kawasan Asia Pasifik.
Kunjungan ini, yang diikuti oleh Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, menandai komitmen Paus Fransiskus untuk menyampaikan pesan toleransi, persatuan, dan perdamaian dunia. Setelah menerima undangan resmi dari Presiden RI, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk menyapa umat Katolik dan warga Indonesia dari latar belakang agama yang beragam.
Sejak awal perencanaannya pada tahun 2020, kunjungan ini telah menjadi asa bagi banyak pihak, termasuk pemerintah Indonesia dan umat Katolik di negeri ini. Namun, perjalanan itu ditunda oleh gelombang pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Namun demikian, semangat untuk menyambut kedatangan Paus tidak surut, sebagaimana terlihat dalam upaya diplomatik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Dalam sebuah pernyataan pada 15 April 2024, Kemenlu menegaskan bahwa persiapan untuk kunjungan tersebut sedang berlangsung dengan baik. Kolaborasi antara pemerintah Indonesia, Takhta Suci Vatikan, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan akan memastikan kelancaran dan kesuksesan acara tersebut.
Kunjungan Paus Fransiskus juga mencerminkan hubungan yang erat antara Indonesia dan Takhta Suci Vatikan. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam pernyataannya pada November 2023, menyoroti pentingnya hubungan bilateral yang didasarkan pada nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, inklusivitas, dan kebebasan. Undangan resmi dari Presiden Joko Widodo, disampaikan melalui Budi Arie, menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menerima dan merayakan kunjungan Paus Fransiskus.
Budi Arie juga menekankan pentingnya dukungan Takhta Suci bagi Gereja Katolik Indonesia dan upaya-upaya perdamaian yang dilakukan oleh berbagai pemimpin agama di seluruh dunia. Kunjungan ini diharapkan dapat mendorong dialog antar agama serta menyerukan perdamaian dalam suasana meningkatnya ketegangan dan konflik global.
Sebagai mitra perdamaian Tahta Suci, Indonesia bangga akan peranannya dalam memajukan perdamaian dunia. Dengan kepemimpinan bijaksana Paus Fransiskus, komunitas internasional diharapkan dapat memperkuat upaya-upaya perdamaian yang lebih luas.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya menjadi peristiwa penting bagi umat Katolik di negara ini, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang menghargai nilai-nilai toleransi, persatuan, dan perdamaian. Diharapkan kunjungan ini akan menjadi momentum untuk memperkuat semangat kerjasama antaragama serta mempromosikan perdamaian di tingkat nasional dan internasional.