Libas.id - Sering kali, peserta didik merasa kesulitan memahami konsep matematika. Untuk mengatasi hal tersebut, pengajar perlu menggunakan metode yang tepat dan bervariasi. Penggunaan metode yang beragam bisa membantu proses pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Nana Sudjana (2011) menyatakan bahwa hasil belajar mencakup perubahan di bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berorientasi pada proses belajar mengajar. Sementara itu, menurut Aunurrahman (2011), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari aktivitas belajar, meskipun tidak semua perubahan tingkah laku adalah hasil belajar.
Mengapa Metode Permainan Efektif untuk Mengajarkan Matematika?
Metode permainan sangat efektif karena pada dasarnya, peserta didik senang bermain. Metode ini sering dikenal dengan sebutan pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Ice-breaker adalah pemecah es, yaitu cara untuk memecah situasi kebekuan pikiran atau fisik peserta.
Pembelajaran matematika menggunakan permainan membuat peserta didik senang dalam mengerjakan bahan pelajaran. Mereka menjadi lebih terdorong dan berminat mempelajari matematika secara sukarela. Salah satu tokoh yang terkenal dalam mengembangkan metode permainan untuk pembelajaran matematika adalah Zoltan P. Dienes.
Tahapan Belajar Matematika Menurut Zoltan P. Dienes
Zoltan P. Dienes, seorang matematikawan yang memusatkan perhatiannya pada cara-cara pengajaran matematika untuk anak-anak, mengembangkan teorinya berdasarkan teori Piaget. Sistem yang dikembangkan oleh Dienes menarik bagi anak-anak yang mempelajari matematika. Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi enam tahap:
Permainan Bebas (Free Play)
Permainan bebas adalah tahap awal mempelajari konsep matematika dengan aktivitas yang tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Dalam tahap ini, struktur mental dan sikap peserta didik untuk memahami konsep matematika mulai terbentuk.
Permainan dengan Aturan (Games)
Dalam permainan yang disertai aturan, peserta didik mulai meneliti pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam suatu konsep tertentu. Melalui permainan, peserta didik diajak mengenal dan memikirkan struktur matematika tersebut.
Permainan Kesamaan Sifat (Searching for Communalities)
Pada tahap ini, peserta didik diarahkan untuk menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti. Pengajar perlu mengarahkan peserta didik dengan mentranslasikan kesamaan struktur dari bentuk permainan lain tanpa mengubah sifat-sifat abstrak permainan semula.
Permainan Representasi (Representation)
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Peserta didik menentukan representasi dan menyimpulkan kesamaan sifat-sifat dari konsep yang dihadapi.
Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
Simbolisasi adalah tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol matematika.
Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini, peserta didik dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru dari konsep tersebut.
Strategi Guru dalam Menggunakan Metode Permainan
Metode mengajar adalah strategi yang harus dimiliki oleh guru agar proses belajar mengajar tercapai dengan baik. Guru perlu mengobservasi tipe-tipe siswa agar dapat menerapkan metode yang tepat. Metode yang tepat akan membuat peserta didik nyaman dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Sebagai contoh, dalam permainan block logic, peserta didik dihadapkan pada kelompok persegi dan persegi panjang. Mereka diminta untuk mengidentifikasi sifat-sifat dari kedua kelompok tersebut. Pengajar kemudian dapat mengarahkan peserta didik untuk mentranslasikan kesamaan struktur dari permainan ini ke dalam bentuk permainan lain, tanpa mengubah sifat-sifat abstrak yang ada.
Baca juga: Panduan Santai Melatih Berpikir Kritis pada Anak
Langkah-Langkah Implementasi Metode Permainan dalam Pembelajaran Matematika
Berikut beberapa langkah yang bisa diambil guru untuk mengimplementasikan metode permainan dalam pembelajaran matematika:
Identifikasi Materi yang Akan Diajarkan
Tentukan materi matematika yang akan diajarkan dan pastikan materi tersebut cocok untuk diajarkan melalui metode permainan.
Pilih Permainan yang Sesuai
Pilih permainan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Pastikan permainan tersebut menarik dan relevan dengan konsep matematika yang ingin diajarkan.
Siapkan Alat dan Bahan
Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk permainan. Pastikan semuanya tersedia dan dalam kondisi baik sebelum memulai pembelajaran.
Buat Aturan Permainan
Jelaskan aturan permainan kepada peserta didik dengan jelas. Pastikan mereka memahami bagaimana cara bermain dan tujuan dari permainan tersebut.
Mulai Permainan
Mulailah permainan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Pantau jalannya permainan dan berikan bimbingan jika diperlukan.
Diskusikan Hasil Permainan
Setelah permainan selesai, diskusikan hasil permainan dengan peserta didik. Tanyakan apa yang mereka pelajari dari permainan tersebut dan bagaimana mereka bisa menerapkan konsep matematika yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Permainan Matematika yang Bisa Digunakan
Permainan Kartu Matematika
Buat kartu-kartu yang berisi soal-soal matematika. Peserta didik harus menjawab soal-soal tersebut untuk bisa melanjutkan permainan.
Permainan Puzzle Matematika
Buat puzzle yang berisi soal-soal matematika. Peserta didik harus menyelesaikan soal-soal tersebut untuk bisa menyelesaikan puzzle.
Permainan Tebak Angka
Guru menyiapkan beberapa angka dan peserta didik harus menebak angka yang dimaksud berdasarkan petunjuk yang diberikan.
Manfaat Metode Permainan dalam Pembelajaran Matematika
Metode permainan memiliki banyak manfaat dalam pembelajaran matematika, antara lain:
Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar
Dengan menggunakan permainan, peserta didik menjadi lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika.
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Permainan yang menantang akan membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Meningkatkan Kerjasama dan Komunikasi
Permainan yang melibatkan kerjasama akan membantu peserta didik belajar bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
Membuat Pembelajaran Menjadi Lebih Menyenangkan
Pembelajaran matematika yang biasanya dianggap sulit dan membosankan menjadi lebih menyenangkan dengan metode permainan.
Kesimpulan
Metode permainan adalah cara yang efektif untuk mengajarkan matematika kepada peserta didik. Dengan menggunakan permainan, pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Guru perlu memilih permainan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, serta memastikan bahwa permainan tersebut dapat membantu peserta didik memahami konsep matematika dengan lebih baik. Melalui metode permainan, peserta didik tidak hanya belajar matematika, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kerjasama, dan komunikasi.