Libas.id - Konsentrasi adalah kemampuan penting yang tidak hanya diperlukan untuk keberhasilan akademis anak tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari. Anak-anak yang mampu berkonsentrasi dengan baik dapat lebih mudah menyelesaikan tugas, bermain dengan teman-teman, dan bahkan membantu orang tua dalam berbagai kegiatan.
Berikut beberapa cara efektif untuk melatih dan meningkatkan konsentrasi anak usia sekolah.
1. Membuat Jadwal yang Jelas
Membuat jadwal harian yang jelas bisa membantu anak lebih mudah fokus. Anak-anak biasanya menyukai rutinitas yang teratur. Kamu bisa membuat jadwal harian dengan menggunakan karton besar dan menempelkannya di kamar anak. Buat kolom yang berisi hari, tanggal, jam, dan kegiatan yang akan dilakukan anak.
Misalnya, jika anak memiliki tugas menulis untuk hari Senin yang harus dikumpulkan pada hari Selasa, tuliskan tugas tersebut beserta deadline-nya. Dengan begitu, anak akan teringat untuk segera mengerjakan tugasnya sebelum tenggat waktu tiba.
2. Beri Tugas Secara Bertahap
Memberikan terlalu banyak tugas sekaligus bisa membuat anak merasa kewalahan dan sulit fokus. Cobalah memberi tugas sedikit demi sedikit. Jika anak memiliki tiga tugas sekolah yang harus diselesaikan dalam tiga hari, bagi tugas-tugas tersebut agar masing-masing bisa dikerjakan dalam satu hari.
Pastikan anak tidak mengerjakan terlalu banyak tugas dalam satu waktu agar tidak kelelahan dan tetap bisa fokus. Saat mengerjakan tugas, berikan jeda setiap 10 menit untuk istirahat sejenak, bermain, atau mengambil camilan.
3. Tentukan Batasan Waktu
Walaupun tugas anak hanya satu, bukan berarti ia harus menghabiskan waktu seharian untuk menyelesaikannya. Mengatur waktu belajar bisa membantu meningkatkan konsentrasi anak.
Pahami durasi optimal anak untuk berkonsentrasi, apakah itu 5 menit, 10 menit, atau kurang. Awalnya, atur waktu belajar setiap 10 menit dan beri jeda 5 menit. Seiring berjalannya waktu, kamu bisa melihat durasi fokus yang paling optimal untuk anak saat mengerjakan tugas.
4. Ciptakan Suasana Belajar yang Disukai Anak
Setiap anak memiliki preferensi suasana belajar yang berbeda. Ada yang bisa fokus di tempat tenang, ada juga yang butuh mendengarkan musik. Mengetahui preferensi ini penting agar anak bisa lebih mudah berkonsentrasi. Jangan memaksakan anak untuk belajar dalam suasana yang tidak sesuai dengan kebiasaannya.
Hindari meninggalkan anak sendirian saat belajar. Tetaplah mendampingi, meski hanya duduk di ujung kamar sambil memperhatikan. Ini bisa membantu anak bertanya jika ada yang tidak dimengerti tanpa merasa ditinggalkan.
Baca juga: Cara Efektif Mengajarkan Matematika dengan Metode Permainan
5. Latih Konsentrasi dengan Mainan
Konsentrasi tidak hanya bisa dilatih dengan mengerjakan tugas sekolah. Mainan seperti puzzle, balok susun, atau rubik juga bisa membantu meningkatkan fokus anak. Puzzle, misalnya, memerlukan konsentrasi tinggi untuk mencocokkan kepingan gambar dan bagian kosong. Mulailah dengan puzzle sederhana, lalu tingkatkan kesulitannya seiring waktu.
6. Olahraga Bersama
Olahraga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih konsentrasi anak. Aktivitas seperti bersepeda atau bermain sepatu roda tidak hanya menyegarkan tubuh tetapi juga membantu anak belajar fokus dan koordinasi. Kegiatan di luar rumah ini memberi anak kesempatan untuk beristirahat dari rutinitas sehari-hari yang monoton.
7. Beri Penghargaan
Memberikan penghargaan kepada anak ketika mereka berhasil fokus mengerjakan tugas atau melakukan sesuatu bisa sangat memotivasi. Penghargaan tidak harus berupa barang; pujian sederhana seperti, “Terima kasih sudah mengerjakan tugas sesuai jadwal. Ibu senang sekali,” bisa membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus melakukan yang terbaik.
8. Praktikkan Mindfulness atau Meditasi
Mindfulness atau meditasi bisa membantu anak memahami dan mengendalikan pikiran serta emosinya, yang pada gilirannya meningkatkan konsentrasi. Untuk anak kecil, permainan pernapasan sederhana atau aktivitas sensorik bisa memperkenalkan konsep mindfulness. Sementara untuk anak yang lebih tua, meditasi sederhana dan latihan mindfulness yang lebih terstruktur bisa diterapkan. Misalnya, ajarkan anak untuk memperhatikan sensasi fisik tubuh mereka dari ujung kaki hingga kepala.
9. Pastikan Anak Beristirahat Teratur
Istirahat yang cukup antara sesi belajar sangat penting untuk menjaga konsentrasi anak. Beristirahat memberi kesempatan bagi otak untuk memulihkan energi, sehingga anak bisa kembali fokus saat melanjutkan tugas. Istirahat juga membantu mengurangi stres dan memberi waktu bagi anak untuk bersantai dan melepaskan ketegangan.
10. Berikan Makanan Bergizi
Makanan bergizi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan konsentrasi anak. Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari buah, sayur, dan ikan. Hindari makanan tinggi gula atau makanan olahan yang bisa mengganggu konsentrasi dan energi anak.
Meningkatkan konsentrasi anak membutuhkan pendekatan yang beragam dan konsisten. Dengan membuat jadwal yang jelas, memberikan tugas secara bertahap, mengatur batasan waktu, menciptakan suasana belajar yang nyaman, melatih konsentrasi dengan mainan, berolahraga bersama, memberikan penghargaan, mempraktikkan mindfulness, memastikan istirahat teratur, dan memberikan makanan bergizi, anak dapat lebih mudah fokus dan menyelesaikan tugas dengan baik.
Dukungan dan perhatian orang tua sangat penting dalam proses ini, membantu anak mencapai potensi terbaiknya dalam belajar dan kehidupan sehari-hari.