Sejarah Deklarasi Djuanda: Penegasan Kedaulatan Laut dan Persatuan Indonesia

Sejarah Deklarasi Djuanda

Libas.id - Hai, sobat pembaca Libas.id! Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang mungkin jarang diperbincangkan, yaitu Deklarasi Djuanda. Deklarasi ini punya peran besar dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia dan memperkuat posisi negara kita di mata dunia.

Siapa sangka, sebuah deklarasi yang dikeluarkan pada tahun 1957 bisa berdampak begitu signifikan hingga sekarang. Yuk, simak lebih lanjut!


Latar Belakang Deklarasi Djuanda

Deklarasi Djuanda lahir dari kebutuhan mendesak untuk memperbaiki peraturan hukum laut yang diterapkan di Indonesia pada masa itu. Pada tahun 1939, Hindia Belanda menetapkan aturan yang disebut Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO) atau Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkar Maritim. Aturan ini membatasi wilayah laut Indonesia hanya sejauh tiga mil dari garis pantai setiap pulau. Dampaknya, banyak laut internasional yang memisahkan pulau-pulau Indonesia, sehingga kapal asing bisa bebas melintasi perairan di antara pulau-pulau tersebut.

Bayangkan, sobat pembaca, dengan aturan itu, Indonesia seolah-olah "terpecah" menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah oleh laut internasional. Tak hanya masalah keamanan dan pertahanan, aturan ini juga menimbulkan ancaman terhadap persatuan bangsa kita sebagai negara kepulauan.

Melihat situasi tersebut, Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaja, mengambil langkah berani. Pada 13 Desember 1957, ia mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kesatuan wilayah laut dan darat, dan batas laut teritorial Indonesia diperluas menjadi 12 mil dari garis dasar yang menghubungkan ujung-ujung terluar setiap pulau.


Isi dan Tujuan Deklarasi Djuanda

Deklarasi Djuanda mengusung tiga poin penting:

  1. Indonesia menyatakan diri sebagai negara kepulauan yang memiliki ciri khas tersendiri.
  2. Sejak dahulu, kepulauan Nusantara sudah menjadi satu kesatuan utuh.
  3. Ordonansi tahun 1939 yang membatasi laut teritorial Indonesia dianggap dapat merusak keutuhan wilayah negara.

Melalui deklarasi ini, Indonesia ingin melindungi integritas wilayahnya, tidak hanya dari ancaman luar tetapi juga untuk menjaga kekayaan alam yang ada di perairan Nusantara. Langkah ini sangat penting dalam menjaga kedaulatan negara, terutama di tengah ancaman separatisme dan pergolakan daerah yang terjadi pada dekade 1950-an.

Bagi sobat pembaca yang penasaran, deklarasi ini juga memberikan landasan hukum bagi Indonesia untuk memperjuangkan hak atas wilayah lautnya di kancah internasional. Dengan begitu, tidak hanya batas darat yang diakui, tetapi juga laut dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya.


Tantangan dan Perjuangan di Kancah Internasional

Meskipun Deklarasi Djuanda menjadi langkah penting bagi Indonesia, perjuangan untuk mendapat pengakuan internasional tidaklah mudah. Banyak negara besar, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jepang, menolak isi deklarasi tersebut. Mereka menganggap aturan tiga mil laut yang lama masih relevan dan sesuai dengan hukum internasional pada masa itu.

Namun, hal ini tidak membuat Indonesia menyerah. Justru, melalui berbagai forum internasional, Indonesia terus melobi dan memperjuangkan konsep negara kepulauan yang menyatukan darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan wilayah yang tak terpisahkan. Salah satu usaha penting yang dilakukan Indonesia adalah melalui Konferensi Hukum Laut pertama di Jenewa pada tahun 1958, meskipun hasilnya belum sesuai harapan.

Dukungan terhadap Deklarasi Djuanda baru mulai menguat ketika Indonesia berhasil menarik perhatian negara-negara lain, khususnya negara-negara kepulauan dan negara berkembang yang mengalami tantangan serupa. Pada Konvensi Hukum Laut PBB ketiga yang diselenggarakan di Montego Bay, Jamaika, pada 1982, konsep negara kepulauan akhirnya mendapat pengakuan internasional melalui United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).


Pengaruh Deklarasi Djuanda terhadap Indonesia

Sobat pembaca, Deklarasi Djuanda bukan hanya soal memperluas batas laut teritorial dari 3 mil menjadi 12 mil. Lebih dari itu, deklarasi ini memiliki dampak yang sangat luas terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia.

  1. Kedaulatan Teritorial Deklarasi ini memastikan bahwa seluruh laut di antara pulau-pulau di Indonesia adalah milik Indonesia. Hal ini menutup kemungkinan kapal asing masuk dan berlayar di antara pulau-pulau kita secara bebas. Dengan demikian, Indonesia menjadi lebih aman dari ancaman luar.
  2. Keamanan dan Pertahanan Laut adalah bagian penting dari pertahanan Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Djuanda, Indonesia dapat memperkuat pertahanan lautnya dengan jelas, karena wilayah laut yang sebelumnya merupakan perairan internasional kini menjadi bagian dari kedaulatan Indonesia.
  3. Kekayaan Alam Laut Indonesia tidak hanya kaya akan keindahannya, tapi juga menyimpan potensi besar dari sumber daya alam seperti ikan, minyak bumi, dan gas alam. Melalui Deklarasi Djuanda, Indonesia memiliki kontrol penuh terhadap pengelolaan kekayaan lautnya, baik untuk dimanfaatkan maupun dilindungi.
  4. Pengakuan Internasional Melalui Deklarasi Djuanda, Indonesia berhasil menempatkan diri sebagai pionir dalam hukum laut internasional. Dengan konsep negara kepulauan yang diakui secara global melalui UNCLOS, Indonesia semakin dihormati di dunia internasional, terutama dalam isu-isu terkait batas wilayah laut dan maritim.
  5. Kohesi Nasional Deklarasi ini juga memiliki dimensi simbolik yang penting bagi persatuan bangsa. Dengan menegaskan bahwa laut di antara pulau-pulau Indonesia adalah milik bangsa, Deklarasi Djuanda membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia yang tersebar di ribuan pulau.


Deklarasi Djuanda dan Masa Depan Indonesia

Sekarang, lebih dari enam dekade sejak Deklarasi Djuanda dikeluarkan, dampaknya masih dirasakan oleh bangsa kita. Batas laut yang lebih luas memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk terus mengembangkan sektor maritim, baik dalam hal ekonomi maupun pertahanan. Dengan posisi geografis yang strategis, Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan maritim terdepan di dunia.

Namun, tentu saja masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Ancaman dari pencurian ikan, kerusakan lingkungan laut, serta konflik perbatasan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) terus menjadi masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai bangsa untuk terus memperkuat pertahanan laut dan menjaga kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.


Sobat pembaca, melalui Deklarasi Djuanda, Indonesia telah berhasil menegaskan diri sebagai negara kepulauan yang besar dan kuat. Meski perjalanan menuju pengakuan internasional tidak mudah, semangat untuk menjaga kedaulatan dan kesatuan bangsa tetap membara.

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari Deklarasi Djuanda? Pertama, pentingnya mengambil langkah berani untuk melindungi kepentingan bangsa, meskipun banyak tantangan di depannya. Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah tugas kita bersama, baik di darat maupun di laut. Terakhir, mari kita jaga terus kedaulatan negara kita dan bangga menjadi bagian dari bangsa maritim yang besar!

Sekian ulasan tentang Deklarasi Djuanda, semoga bermanfaat untuk sobat pembaca semua. Jangan lupa, Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, dan kita harus terus menjaga serta memanfaatkan potensi laut kita sebaik mungkin!

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form